selinting.net - pemikiran dan Filsafat besar Al-Farabi tentang logika,fisika,musik,psikologi.
Sebuah pemikiran dan Filsafat besar Al-Farabi |
Al-Farabi filosofi dapat dikelompokkan ke dalam Neoplatonis. Ia mensintesiskan dua pemikir besar rasa buah, yaitu, Plato dan Aristoteles. Untuk memahami pemikiran filsfuf kedua Yunani, Al-Farabi khusus membaca karya-karya pemikir besar Yunanni kedua itu, yaitu pada jiwa sebanyak 200 kali dan fisika hingga 40 kali.
Al-Farabi akhirnya mampu menunjukkan antarmuka kritis dasar antara Aristoteles dan Plato dalam beberapa cara, seperti penciptaan dunia, keabadian Roh, serta penyiksaan dan pahala di akhirat. Konsep Farabi tentang alam, Allah, nubuatan, esensi dan keberadaan, tidak dapat dipisahkan antara keduanya. Tentang proses penciptaan alam,ia memahami penciptaan alam melalui proses pemancaran (emanasi) dari Tuhan sejak zaman azali.
Menurut Al-Farabi, Allah yang mengetahui bahwa ia menjadi dasar dari formulir serta mungkin. Al-Farabi mengungkapkan bahwa Tuhan itu Esa karena keluar nya juga salah satu harus ada. Sementara mengenai nubuatan nubuatan mengungkapkan bahwa ia adalah sesuatu yang seorang nabi tidak diperoleh melalui usaha mereka. Jiwa Nabi telah siap untuk menerima ajaran-ajaran Lord.Meanwhile, menurut Al-Farabi, manusia memiliki potensi untuk menerima bentuk pengetahuan yang terpahami (ma'qulat) atau universal-universal. Ini akan menjadi potensi sebenarnya jika itu diterangi oleh intelek 'aktif'. Pencerahan intelek oleh 'aktif' memungkinkan transformasi potensi kecerdasan di bersama-sama dan potensi objek menjadi aktualitasnya. Al-Farabi menganalogkan hubungan antara rasa potensi dengan 'aktif' sebagai alasan untuk matahari.
Menurutnya, mata adalah hanya kemampuan untuk melihat potensi dalam kegelapan, tetapi ia menjadi aktual ketika sinar matahari yang diterima. Bukan hanya sensorik objek untuk melihat, tetapi juga ringan dan matahari yang menjadi sumber cahaya itu sendiri. Falsafah negara terkait, Al-Farabi membagi negara dalam lima wujud. Pertama ada negara-negara utama (al-madinah al-fadilah). Ini adalah negara yang penduduknya berada dalam kebahagiaan. Bentuk negara yang dipimpin oleh para nabi dan filsuf. Kedua negara orang-orang bodoh (al-madinah al-jahilah). Ini adalah negara yang penduduknya tidak tahu kebahagiaan.
Negara ketiga orang fasik. Ini adalah negara yang penduduknya tahu kebahagiaan, tetapi perilaku mereka sama dengan populasi negara bodoh. Empat negara yang berubah (al-madinah al mutabaddilah). Populasi negara ini awalnya memiliki pikiran dan pendapat seperti warga negara utama yang dimiliki, namun menderita kerusakan. Negara kelima tersesat (al-madinah ad-dallah). Negara tersesat adalah sebuah negara yang menganggap dirinya pemegang mendapat Wahyu. Dia kemudian menipu orang-orang dengan pidato dan tindakannya.
Kontribusi seorang Ilmuwan Besar al-farabi
Logika
Al-Farabi adalah ahli logika muslim pertama yang mengembangkan logika no-Aristotelian. Dia membagai logika ke dalam dua kelompok, pertama idea dan kedua bukti.
Fisika
al-Farabi juga dikenal sebagai ilmuwan yang banyak menggali pengetahuan tentang eksistensi alam dalam fisika.
Psikologi
Social Psychology and Model City merupakan risalat pertama Al-Farabi dalam bidang psikologi sosial. Dia menyatakan bahwa, ”Seorang individu yang terisolasi tak akan bisa mencapai kesempurnaan dengan dirinya sendiri, tanpa bantuan dari orang lain.”
Musik
Selain seorang ilmuwan, Al-Farabi juga seorang seniman. Dia mahir memainkan alat musik dan menciptakan beragam instrumen musik dan sistem nada Arab yang diciptakannya hingga kini masih tetap digunakan musik Arab. Dia juga berhasil menulis Kitab Al-Musiqa – sebuah buku yang mengupas tentang musik. Bagi Al-Farabi, musik juga menjadi sebuah alat terapi.
Demikianlah sebuah catatan kecil tentang sebuah pemikiran dan filsafat besar al-farabi,semoga info ini dapat bermanfaat. selinting.net
0 Response to "Sebuah pemikiran dan Filsafat besar Al-Farabi"
Posting Komentar